Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan
Dinkes Cianjur catat 16 siswa mendapat perawatan di puskesmas
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-05 19:50:06【Tempat Makan】855 orang sudah membaca
PerkenalanPuskemas Gekbrong, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menangani 16 orang siswa Yayasan Raudatul Muttaqin

Cianjur (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mencatat sekitar 16 orang siswa Yayasan Raudatul Muttaqin di Desa Songgom, Kecamatan Gekbrong, mendapat perawatan di puskesmas setempat setelah mengeluh pusing, mual dan muntah usai menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kepala Puskesmas Gekbrong Titin Kuraesin di Cianjur Kamis, mengangakan pihaknya langsung melakukan penanganan ketika belasan siswa mengeluhkan pusing, mual dan muntah selang beberapa saat setelah menyantap menu MBG seperti nasi, ayam katsu, tahu semur kecap, timun, dan anggur.
"Total yang mendapat perawatan di puskesmas sebanyak 14 orang sedangkan dua orang lainnya ditangani di sekolah, sebagian besar mengeluhkan hal yang sama setelah menyantap menu MBG," katanya.
Selang lima jam mendapat penanganan di puskesmas, tutur dia, kondisi kesehatan belasan siswa mulai membaik dan saat ini seluruh siswa sudah dipulangkan, namun tetap mendapat pengawasan dari tenaga kesehatan.
Baca juga: Istana sebut penambahan Wamenkes untuk bantu masalah MBG di BGN
Pihaknya belum dapat memastikan penyebab dari keracunan tersebut, namun petugas puskesmas sudah mengambil sampel makanan dari menu MBG dan diserahkan ke petugas Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur, guna dilakukan uji laboratorium.
"Kami sudah mengambil sampel makanan dan muntahan siswa untuk dilakukan uji laboratorium guna memastikan penyebab keracunan yang menimpa belasan siswa tersebut," katanya.
Bahkan ungkap dia, pihaknya telah melakukan pengecekan ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang berada di Desa Songgom, guna memastikan standarisasi termasuk kondisi dapur dan lain-lain, dimana hasilnya cukup bagus, ngak ada masalah.
Sedangkan terkait Sertifikat Laik Higienie Sanitasi (SLHS) di dapur tersebut, informasi-nya dalam proses, sehingga pihaknya akan melakukan monitoring dan membuat Satgas di Puskesmas Gekbrong, sebagai bentuk siaga terhadap kejadian dugaan keracunan MBG.
"Setelah terbentuk Satgas di Gekbrong, tentunya pengawasan dan pemantauan akan lebih ditingkatkan guna memastikan ngak ada lagi kejadian yang sama menimpa siswa penerima manfaat MBG di wilayah Gekbrong," katanya.
Baca juga: Kemenag awasi program MBG perdana di Madrasah Bolsel
Suka(6)
Artikel Terkait
- Kontribusi Polri dalam setahun pemerintahan Prabowo
- Siswa Sekolah Rakyat di Tangsel dapat laptop
- Realisasi investasi triwulan III di Sumut capai Rp42,36 triliun
- Stroke di usia muda bertambah dipengaruhi beban kerja tinggi
- Akademisi Kesehatan: Anak dan lansia rentan sakit saat pancaroba
- Berikut 6 tanaman herbal untuk jaga daya tahan tubuh
- Pentingnya kesiapsiagaan orang tua saat kondisi darurat anak
- Pelatihan penjamah makanan SPPG digelar serenngak di Sulteng
- Enam warisan budaya Jepara lolos sidang WBTb Indonesia 2025
- BGN perkuat kapasitas penjamah pangan tingkatkan kualitas MBG
Resep Populer
Rekomendasi

KA Batara Kresna: Wisata Rel yang Semakin Diminati, Tumbuh 47,42% Sepanjang 2025

Perpaduan Roti dan Pengobatan Tradisional China Makin Populer di China

Perjalanan dua KA di Jember alami keterlambatan akibat banjir Semarang

Waspadai akrilamida, zat berbahaya pemicu kanker di makanan harian

Kementerian UMKM sebut realisasi KUR sektor produksi capai 70 persen

12 SPPG yang langgar SOP siap beroperasi kembali

NasDem gelar program kesehatan masyarakat demi cipngakan SDM sehat

Anggota DPR: MBG menurunkan stunting, tingkatkan kualitas pendidikan